A. Unsur Unsur Utama dan Penghalang Kebisingan
B. Koordinasi Unsur Unsur dan Penghalang Kebisingan
C. Elemen Penunjang
Dinding penghalang suara kebisingan jalan cenderung mendominasi lingkungan jalan, karena ditempatkan di tepian jalan dan sering dibangun di sepanjang daerah milik jalan, biasanya dengan tinggi 2,50 m untuk dapat efektif menjaga keamanan.
Istilah Daerah Milik Jalan (Right of Way), mengacu pada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan yang menuliskan sebagai berikut: Daerah Manfaat Jalan adalah suatu daerah yang dimanfaatkan untuk konstruksi jalan terdiri dari badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamanan. Daerah Milik Jalan, meliputi daerah manfaat jalan dan jalur tanah tertentu di luar di daerah manfaat jalan yang dibatasi dengan tanda batas daerah milik jalan, jalur tanah tertentu di luar daerah manfaat jalan dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalan antara lain untuk keperluan pelebaran daerah manfaat jalan di kemudian hari. Daerah Pengawasan Jalan adalah Daerah Pengawasan Jalan tertentu di luar daerah milik jalan yang ada di bawah pengawasan pembina jalan, dengan maksud agar tidak mengganggu pandangan pengemudi dan konstruksi bangunan jalan, dalam hal ini tidak cukup luasnya daerah milik jalan.
Beberapa dinding penghalang ada yang memiliki ketinggian 3,00 7,00 m di atas permukaan jalan, sehingga memberikan dampak yang kurang baik pada pandangan visual. Bab ini menggambarkan bagaimana prinsip prinsip rancangan visual diaplikasikan dalam rancangan.
A. UNSUR UNSUR UTAMA DAN PENGHALANG KEBISINGAN
1. Dinding Berbentuk Bidang Garis
Dinding berbentuk bidang garis, pada suatu penghalang suara kebisingan mempunyai 2 sudut penilaian tentang kesan visual yang ditimbulkan. (1) Kesan visual yang terjadi dari bidang dinding penghalang yang lurus dan (2) kesan dari silhouttegaris puncak ketinggian dinding. Kedua duanya sama pentingnya bagi visual pengendara dan masyarakat yang bermukim di sekitar jalan. Garis panjang dan lurus adalah monoton dan membuat dinding tampak lebih panjang dari keadaan yang sebenarnya. Kesan visual yang ditangkap oleh pengendara adalah mereka seakan akan berada dalam sebuah terowongan.
Dinding yang memiiiki ketinggian sama di kiri dan kanan jalan, cenderung untuk membuat pengendara memperlambat kecepatannya dan tanpa disadari berusaha untuk menghindari dinding tersebut. Dampak dari suatu dinding lurus dan tinggi bagi permukiman sekitar jalan adalah membuat mereka bagaikan dalam suatu ruang yang tertutup. Ini membuat kesan negatif terhadap keberadaan dinding tersebut, apalagi bila dinding tersebut bertekstur polos tanpa usaha mengolah kesan visualnya.
Perancang perlu mempertimbangkan penempatan dinding dari penghalang suara kebisingan yang mungkin memberikan dampak visual dan mengkaji alternatif lainnya untuk mengurangi dampak ini.
Gambar 4.1
Dinding yang tinggi di kedua sisi jaian memberi kesan terowongan
Pada kondisi lahan yang rata dengan jalan sangat lurus, dinding yang bentuk bidang garis lurus mungkin sesuai. Di lingkungan perkotaan yang terdiri alas bangunan bangunan yang tinggi, silhoutte garis puncak ketinggian dinding sebaiknya tidak lurus, melainkan dapat dibuat berbeda beda, seperti kondisi lingkungan perkotaan.
`
Gambar 4. 2
Memberi kesan terislir dan terkungkung
Gambar 4.3
Bentuk garis puncak ketinggian Binding yang disesuaikan dengan kondisi perkotaan
Garis mendatar cenderung membuat suatu objek tampak lebih panjang dan rendah. Garis tegak cenderung mempunyai dampak menambah tinggi dan menjadi lebih sempit.
Dinding penghalang suara, cenderung dibuat panjang dan tinggi. Oleh karena itu, kedua-duanya (dinding bergaris horizontal dan dinding bergaris tegak (vertikal), jika tidak proporsional, mengakibatkan pandangan visual yang tidak baik.
Garis garis mendatar sebaiknya tidak digunakan dalam kondisi permukaan tapak yang datar. Garis tegak harus dihindarkan pada atas dinding yang sangat tinggi. Penggunaan kombinasi dari garis garis horizontal dan tegak sangat bermanfaat digunakan pada dinding dengan ketinggian yang ekstrem untuk mendapatkan kesan visual yang baik.
Gambar 4.4
Garis mendatar yang kuat memberi kesan dinding bertambah panjang dan rendah
Gambar 4.5
Penambahan dari unsur unsur garis tegak (vertikal), mengurangi kesan garis mendatar
Dinding penghalang suara sebagian besar berbentuk horizontal. Ketidakseimbangan visual yang disebabkan oleh situasi itu dapat dikurangi melalui pengolahan desain. Pemahaman tentang unsur unsur material tegak adalah kunci keberhasilan dalam rancangan visual. Suatu bidang garis tegak harus memberi kesan kuat. Pada dinding penghalang suara yang sebagian besar berbentuk bidang horizontal, keberadaan unsur bidang tegak (vertikal) baik untuk mendapatkan keseimbangan visual. Sebagai contoh, bidang tegak (vertikal) sebuah pilar segi empat yang ditempatkan pada dinding sekaligus mendukung konstruksi dinding tersebut.
Tanaman akan efektif untuk membantu penghalang kebisingan bila mempunyai bentuk melebar. Pohon berbentuk kolom atau tiang dapat digunakan pada ruang yang terbatas dan dapat menjadi aksen untuk mendapatkan keseimbangan visual. Namun sebaiknya hindarkan penggunaan pohon berbentuk kolom atau tiang di semua tempat.
Gambar 4.6
Pilar empat persegi memberikan keseimbangan visual terhadap unsur unsur horizontal
Gambar 4.7
Rencana Tapak
Gambar 4.8
Pandangan Perspektif
Pengakhiran yang kaku atau patah dari dinding penghalang suara yang berbentuk lurus memberi efek kurang baik bagi pandangan visual lansekap. Dinding sebaiknya dimulai dan diakhiri mengikuti transisi tanah alami sesuai dengan tinggi yang diinginkan.
Bila lahan mengizinkan, transisi yang baik dapat menggunakan bentukan gundukan tanah. Pengakhiran dinding yang kaku atau patahan harus dihindarkan; jika memungkinkan, dirancang agar garis dinding menjauh dari mata pengendara. Ini mengurangi kesan visual yang kurang baik, bahwa dinding kelihatan belum selesai. Usaha lainnya adalah dengan meruncingkan dinding sampai batas dekat tanah secara perlahan lahan.
Gambar 4.9
Rencana Tapak
Gambar 4.10
Pandangan Perspektif dari usaha menghindarkan pengakhiran dinding dengan mempergunakan bentukan gundukan tanah
Gambar 4.13
Suatu situasi yang ideal, dinding menyatu dengan lereng bukit alami
Gambar 4.14
Pengakhiran dinding yang berangsur angsur semakin runcing
Gambar 4.15
dinding terlalu dekat dengan tepi jalan, pandangan terbatas
Suatu metode yang efektif untuk mengurangi dampak visual yang menjemukan, adalah mengatur jarak antara dinding dengan tepi jalan atau memundurkan dinding beberapa meter dari tepi jalan.
Ini mempunyai dampak untuk mengurangi kesan visual tingginya dinding dan dampak terobosan, serta menghasilkan visual pandangan yang lebih luas.
Gambar 4.16
dinding dimundurkan, sehingga memberi pandangan yang luas
Gambar 4.17
Suatu Dinding berbentuk benteng
Dinding dapat pula direncanakan tidak memanjang lurus, tetapidapat dibuat berbelok patah. Ini dikenal dengan nama Binding berbentukbenteng. Karena Binding tidak dibuat lurus, maka kesan visual menjadi tidak membosankan dan sekaligus menciptakan ruang untuk penanaman tanaman. binding sebelah luar dapat menjadi titik perhatian. Oleh karenanya, dapat dirancang dengan tekstur dan warna yang kontras.
Gambar 4.18
Rencana Tapak Binding berbentuk benteng
Gambar 4.19
Pandangan perspektif dinding berbentuk benteng
Dinding dapat pula dibentuk berkelok kelok menyerupai ular, untuk menciptakan visual pandangan yang lebih menarik dan memberikan tempat bagi tanaman Was. binding yang menyerupai ular, merupakan dinding masif/padat yang dibuat dengan lengkung setengah lingkaran dan secara konsisten berulang ulang.
Kedua jenis bentuk dinding penghalang kebisingan, dapat dibangun dengan 2 atau 3 baris untuk menciptakan visual dan melegakan perasaan terhadap dinding yang tinggi. Keuntungan dari bentuk dinding tersebut adalah memiliki struktur konstruksi yang lebih kuat dan tahan roboh sebagai suatu syarat bagi dinding penghalang kebisingan.
Gambar 4.20
Rencana tapak dinding berbentuk ular
Gambar 4.21a
Dindin menyerupai ular
Gambar 4.25
Tanaman merambat dan semak belukar yang digunakan dalam mengurangi visual garis vertikal
Gambar 4.27
Penataan tanaman untuk mengurangi peralihan antara dinding dan tanah
2. Gundukan Tanah
Gundukan tanah, dapat dikatakan sebagai jenis penghalang suara kebisingan paling alami. Sudut kemiringan tanah (slope) biasanya mendekati perbandingan 3 : 1, dengan permukaan tanah membentuk kurva 5. Kemiringan tanah yang lebih curam dari perbandingan di atas dengan permukaan tanah yang bersudut tajam, akan mudah terjadi erosi, serta kurang baik untuk penanaman dan pemeliharaan. Kesan visual yang diperoleh menjadi tidak alami. Oleh karenanya, pembentukan garis dari gundukan tanah perlu dibuat berkelok kelok untuk mendapatkan kesan visual yang alami.
Bentuk tanaman sebaiknya dipilih yang bertajuk kolom atau tiang untuk mengimbangi kesan horizontal dari gundukan tanah serta berfungsi sebagai aksen untuk mendapatkan kesan visual yang menarik.
*
Gambar 4.28
Kemiringan (slope) yang patah dan sulit untuk dipelihara
Gambar 4.29
Kemiringan tanaj (slope) berbentuk kurva S
3. Variasi Bentukan Gundukan Tanah
Gambar 4.30
Kemiringan tanah (slope) berbentuk kurva S
Gambar 4.31a
Potongan kombinasi tanah dan bentukan gndukan tanah
4. Kombinasi Gundukan Tanah dan Dinding
Gundukan tanah dapat digunakan sebagai alternatif untuk memisahkan kesan visual garis yang tidak diinginkan dari suatu dinding. Gundukan tanah boleh juga dibangun di depan dinding untuk mengurangi ketinggiannya. Kesan garis lurus dari puncak dinding dapat dikurangi dengan memberikan gundukan tanah denqan ketinggian yang berbeda beda.
Gambar 4.31b
Bentukan gundukan tanah memberi kesan lebih alami
Gambar 4,32
Variasi tinggi gundukan tanah yang dikombinasikan dengan tanaman bias
5. Warna
Warna menimbulkan efek psikologis. Warna yang harmonis cenderung untuk menenangkan; warna kontras cenderung untuk menarik perhatian mata. Warna dinding penghalang suara kebisingan yang ditempatkan di sepanjang jalan dapat memberikan respons bagi pengendara, tergantung warna yang dipilih.
Pengendara hanya sedikit memiliki waktu untuk memperhatikan dinding penghalang kebisingan, karena yang lebih penting adalah konsentrasi memperhatikan lalu lintas di depan jalan. Warna yang dipilih untuk penghalang sebaiknya mencerminkan dan menyelaraskan dengan warna yang utama dari lingkungan jalan. Dinding penghalang merupakan struktur buatan yang ditempatkan di lingkungan alami dan sebaiknya tidak memilih warna hijau pohon, rumput, atau semak, sebab penggunaan dari warna hijau akan mengurangi daya pikat visual. Atau dengan kata lain, dinding menjadi bias dengan kondisi lingkungan setempat.
Jadi, pada dinding struktur sebaiknya digunakan warna warna harmonis. Warna yang dimaksud adalah warna cokelat atau nuansa abu abu. Hal itu untuk membantu keserasian antara dinding penghalang dengan lingkungannya.
Gambar 4.33
Wama dinding sebaiknya harmonis (menyesuaikan) dengan nuansa wama lingkungannya
Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan, sangat sadar bahwa keberadaan dinding penghalang merupakan bagian dari lingkungan mereka. Banyak kasus, dinding penghalang mengakibatkan gangguan visual dan menciptakan perasaan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini, penggunaan dari warna yang harmonis akan membantu mengurangi visual yang tidak menyenangkan.
Di perkotaan, dinding penghalang berbatasan dengan ruang publik pejalan kaki, penggunaan warna memberikan keuntungan lain. Warna warna terang dan kontras, cenderung menciptakan suatu suasana yang bersifat meriah. Plaza, mall, dan ruang ruang publik, penggunaan dari warna warna kontras akan menciptakan visual yang menarik, rasa gembira, dan menyenangkan.
Dalam situasi yang sedemikian, kombinasi antara warna warna terang dengan gambar gambar di dinding sangat sesuai dan akan menarik pengunjung. Gambar gambar di dinding dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang sederhana atau mengidentifikasi tempat dengan visual yang menyenangkan nan atraktif.
Gambar 4.34
Gambar grafis pada dinding tembok memberikan visual yang menarik
Gambar 4.35
Warna hiJau tanaman membantu untuk menarik visual pandangan
6. Tekstur
Tekstur selalu menarik perhatian kita. Penggunaan tekstur pada dinding penghalang suara kebisingan membantu menciptakan variasi visual yang menyenangkan bagi pengendara dan masyarakat di sekitar jalan.
Pemilihan tekstur sangat berbeda beda pada setiap situasi, oleh karenanya harus dilakukan persyaratan yang berbeda pula, untuk menghasilkan pandangan visual yang optimum.
Gambar 4.35
Tekstur yang kuat dari tanaman di sepanjang suatu jalan raya
Bila pengendara memacu kendaraan sampai dengan kecepatan 80 km per jam, maka kesempatan untuk memperhatikan detail tekstur dinding penghalang sangat sedikit. Tekstur menjadi sangat tidak jelas atau kabur. Sangat efektif bila tekstur detail dinding penghalang dipilih yang agak kasar atau kasar, sehingga dapat terlihat oleh pengendara walaupun konsentrasi pengendara tetap ke arah depan jalan. Tekstur yang halus akan memerlukan banyak perhatian untuk memandangnya dan pengendara motor tidak punya waktu.
Penduduk di sekitar jalan akan memandang dinding penghalang pada kecepatan yang lebih lambat, dengan jarak yang dekat. Bagi pejalan kaki, lebih banyak waktu yang digunakan untuk memperhatikan detail tekstur yang dibuat. Oleh karena itu, pada dinding penghalang, tekstur dapat dipilih dari corak corak alami agar visual pandangan menjadi lebih menarik dan alamiah.
Gambar 4.35
Detail tekstur, akan menarik perhatian bagi pejalan kaki
7. Menciptakan Tekstur
Pada dinding penghalang suara kebisingan dapat dibentuk variasi tekstur yang membantu memperindah dinding. Variasi tekstur pada gundukan tanah yang dibentuk, dapat diciptakan melalui penggunaan tanaman. Penanaman pada sisi jalan raya harus diatur dalam satu kelompok massa tanaman atau sekelompok pohon, dengan mempertimbangkan ukuran dan warnanya. Tanaman dengan daun daun yang besar dan lebar menghasilkan tekstur yang kasar. Pengelompokan massa tanaman dapat dibuat tidak beraturan, dari bermacam macam jenis dan ukuran. Pola penempatan kelompok tanaman dapat dilakukan berulang ulang pada jarak tertentu.
Dinding di daerah hunian dan pedestrian pejalan kaki sebaiknya merupakan kombinasi antara tekstur kasar dan halus untuk memberikan pandangan visual yang menarik. Massa tanaman dapatdikelompokkan lebih kecil dengan tekstur tanaman yang halus sehingga pejalan kaki dapat menikmati pemandangan kelompok massa tersebut.
Rumput, sangat baik sebagai penutup tanah. Rumput akan menciptakan tekstur halus dan lembut, yang sangat bermanfaat untuk memberikan keseimbangan visual antara tanaman semak dan pohon. Sedapat mungkin, jpnis tanaman pohon dan semak dipilih berjenis yang sama dengan di area tersebut. Hal itu agar tercipta kesinambungan dan keselarasan lingkungan di sekitarnya.
Gambar 4.35
Kombinasi rumput dan tanaman pohon, semak
Gambar 4.41
Sekelompok pohon menciptakan tekstur yang kasar
Gambar 4.42
Tekstur halus dari tajuk pohon
Gambar 4.43
Tekstur kasar dari tajuk pohon
Batu karang dan batu kerikil dapat menghasilkan tekstur yang menarik, namun harus dikombinasikan dengan tanaman untuk mendapatkan kesan yang alami.
Pemeliharaan batu kerikil relatif mudah dan memberikan kesan visual yang kontras ketika dipadukan dengan tanaman. Batu karang yang besar menghasiikan tekstur yang kasar dan baik untuk ditempatkan pada gundukan tanah sebagai aksen.
Gambar 4.43
Tekstur kasar yang diciptakan dengan batu-batuan dan tanaman
Gambar 4.45
Tekstur halus dari tanaman merambat
8. Tekstur Dinding
Dinding menyajikan peluang baik untuk penempatan tekstur. Tekstur harus ditampilkan sebaik mungkin untuk mendapatkan potensi visual maksimum. Beton mempunyai fleksibilitas besar untuk membentuk variasi tekstur permukaan. Plesteran semen untuk finishing penutup dinding, sangat efektif untuk memperkuat struktur penghalang kebisingan jalan. Penggunaan plester semen sebagai tekstur sungguh bervariasi, walaupun hasil akhirnya membentuk tekstur yang halus untuk bisa atraktif secara visual.
Gambar 4.46
Banyak altematif tekstur yang dapat dibuat dari bahan beton
Gambar 4.47
Tekstur kasar dinding plester semen dilihat dari kejauhan
Gambar 4.47
Tekstur kasar dinding plester semen dilihat dari kejauhan
Tampilan beton ekspos menciptakan tekstur yang menarik, terutama sekali bila menggunakan agregat campuran batu kerikil yang kasar. Ini menjadi efektif ketika digunakan secara berurutan dengan tekstur yang lain. Keuntungan tampilan beton ekspos adalah pantulan cahaya yang rendah sehingga dapat membantu mengurangi dampak visual dari dinding penghalang. Warna dinding dapat bervariasi tergantung dengan warna agregat kerikil yang dipilih.
Bayang bayang yang terjadi dari tampilan beton ekspos menciptakanvisual tekstur yang membosankan. Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu dihadirkan garis garis natsebagai pola patern pada dinding. Garis nat dapat dibuat horizontal atau vertikal ataupun kombinasi dari keduanya. Untuk menciptakan bayang bayang, maka garis nat harus dibuat lekukan ke arah dalam dinding. Dengan demikian, kombinasi garis tersebut dapat dilihat dari jarak kejauhan.
Gambar 4.49
Detail tekstur dari beton ekspos
Gambar 4.50
Tekstur permukaan beton dengan garis garis nat, akan terlihat dari jarak kejauhan
Gambar 4.51
Bentuk bayang bayang garis horizontal yang diciptakan
Gambar 4.52
Dinding tekstur beton ekspos monoton dan tidak menarik
Tekstur beton dapat dicetak berbentuk papan sehingga memberikan kesan visual seperti kayu dengan permukaan yang keras dan kasar. Ukuran ketebalan papan beton dapat dibuat bermacam macam, sehingga menciptakan bayang bayang yang menarik pandangan visual.
Metode yang paling efektif dalam menciptakan visual tekstur di dalam beton dengan pemanfaatan kombinasi dari warna dan materialnya, terutama untuk panjang dan tinggi dinding penghalang.
Efek menarik dapat diperoleh melalui variasi bermacam macam kesan tekstur yang serupa sepanjang dinding, sehingga dapat menghasilkan kontras. Perancang perlu menghindari tekstur yang berbeda beda, apalagi dengan pola pattern yang berulang ulang.
Gambar 4.53
Tekstur dinding penghalang kebisingan berbentuk papan
Gambar 4.54
Kombinasi tekstur berbentuk papan dengan tekstur tanaman yang lembut
Gambar 4.55
Tekstur yang diciptakan membentuk garis-garis tegak linear
Gambar 4.56
Variasi lainnya dari tekstur garis vertikal dari beton
Gambar 4.57
Tekstur garis lembut pada beton ekspos
Gambar 4.58
Tekstur yang diciptakan dengan proses cetak
Gambar 4.59
Kombinasu dinding penghaiang dengan beton ekspos. Tekstur yang secara relatif halus sukar untuk dilihat dari jarak jauh
9. Kombinasi Tekstur
Kombinasi gundukan tanah dan dinding sangat efektif untuk mengendalikan suara kebisingan, terutama bila gundukan tanah tidak mencapai persyaratan ketinggian untuk mengurangi kebisingan.
Tekstur yang menarik dapat diciptakan pada visual permukaan dinding, melalui penggunaan material tanaman. Material tanaman yang bertekstur kasar dan halus, perlu ditampilkan pada dinding khususnya yang berdekatan dengan permukiman di sekitar jalan. Material tanaman bertekstur kasar dapat digunakan pada sisi jalan dalam bentuk massa tanaman, menyatu dengan tanaman semak yang bertekstur halus dan rumput untuk menghasilkan dampak yang maksimum.
Penanaman massa tanaman perlu memperhatikan ketinggian dan sebaiknya diatur dengan perbedaan tinggi yang tidak sama untuk meningkatkan dampak visual.
Kadangkala, dinding penghalang digunakan sebagai dinding penopang gundukan tanah (retaining walk, oleh karenanya tekstur menjadi penting sebagai latar belakang tanaman.
Gambar 4.60a
Gambar 4.60b
Tekstur kasar dari pecahan batu kali
Gambar 4.61
Pecahan batu kali sebagai suatu dinding penahan tanah
Gambar 4.62
Dinding batu bertekstur kasar
Gambar 4.63
Tekstur alami membantu keserasian dengan lingkungan
10. Tekstur dari Material Lain
Penyelesaian dinding luar penghalang suara dapat mempergunakan berbagai macam material untuk mewujudkan penampilannya. Bahan material dapat digunakan untuk menciptakan tekstur dan dengan demikian akan meningkatkan mutu visual penghalang suara kebisingan.
Sebagai contoh, bermacam macam jenis batu alam dapat menampilkan tekstur yang kasar atau lembut. Tampilan dinding dilapisi batu alam akan menghasilkan bayang bayang tiga dimensional yang menarik. Selain itu, pemakaian batu alam juga baik agar dinding cepat mengering bila terkena air hujan. Metode ini sangat bermanfaat bila lebar dan ruang jalan pada daerah manfaat jalan (right of way) sangat terbatas.
Tampilan batu batuan dinding penghalang pada jalan di daerah pedesaan atau daerah transisi desa kota (semi urban), dapat menghasilkan pemandangan yang menarik sesuai dengan lingkungannya. Batu batuan banyak ditemui di daerah tersebut, oleh karena itu usaha pemanfaatannya perlu dipertimbangkan.
Keuntungan dari penggunaan batu batuan adalah diperolehnya variasi dari berbagai bentuk, ukuran, dan warna dari berbagai jenis yang berbeda. Batu batuan merefleksikan cahaya yang rendah dan cenderung untuk berubah ubah warna pada setiap situasi. Hal itu menambah keindahan visual
Gambar 4.64
Variasi wama batu, menjadi visual yang menarik
Gabions, adalah sekelompok batu kali atau batu karang yang dibungkus oleh anyaman kawat sehingga berbentuk massa yang besar. Gabions, menampilkan kesan alami.
Gabions pada berbagai jalan dapat digunakan sebagai dinding penghalang. Ketika dipandang dari jauh, bungkusan kawat tak kelihatan, dan tekstur alami dari batu kali atau batu karang menjadi dominan.
Warna sangat bervariasi tergantung dari jenis batu kali atau batu karang yang tersedia di daerah setempat.
Gabions juga sudah terbukti dalam hal pemeliharaan yang relatif mudah dan murah serta tahan lama.
Gambar 4.64
Batu kali yang dibungkus oleh anyaman kawat(gabions)
Gambar 4.66
Batu kali yang dibungkus kawat (gabions) memberi kesan struktur yang kuat
Gambar 4.67
Tekstur dinding dari pasangan batu bata
Batu bata juga dapat digunakan untuk dinding penghalang suara kebisingan, walaupun secara detail pola tekstur memberi kesan lembut dan halus. Oleh karena itu, secara visual, sangat baik untuk dipandang dari jarak dekat.
Tekstur halus batu bata tak dapat dinikmati oleh pengendara pada tingkat kecepatan yang tinggi. Oleh sebab itu, untuk penggunaan di jalan, tekstur harus dikreasikan dengan material tanaman.
Garis nat atau garis yang terjadi karena sambungan batu bata, membantu menciptakan bayang bayang yang atraktif pada jarak tertentu.
Bayang bayang tekstur dapat juga diciptakan dengan susunan pola batu bata yang acak, atau dikombinasikan dengan pilar empat persegi, untuk memperoleh variasi dari garis dinding.
Gambar 4.69
Pola paten yang formal dan beraturan
Beton cetak juga dapat menghasilkan variasi tekstur. Blok beton ekspose (split face) bermanfaat untuk dinding penghalang suara kebisingan. Dalam keadaan belum selesai tekstur permukaan menyerupai batu dan secara visual menarik.
Beton standar atau beton ekspose dari bermacam macam ketebalan dapat juga digunakan untuk membentuk bayang bayang guna mendapatkan dampak visual.
Warna cokelat dan abu abu gelap cenderung menyerupai warna lingkungan setempat.
Gambar 4.70
Kombinasi dinding antara beton dan pasangan batu bata
Gambar 4.71
Tekstur dinding menciptakan bayang bayang
Gambar 4.76
Tekstur alami beton kayu dikombinasikan dengan pasangan batu bata
Gambar 4.77
Bayang bayang yang diciptakan oleh tekstur papan horizontal
Gambar 4.78
Tekstur dinding tidak dapat dilihat jauh
Tekstur dinding metal diciptakan dari lekukan lekukan pelat logam, banyak dari jenis ini menyerupai kayu bila diperhatikan dari jauh. tampak ini mungkin diperkuat lagi melalui penggunaan warna kayu yang alami untuk Binding metal.
Gambar 4.79
Tekstur dari lekukan Binding baja yang berkarat menyerupai kayu
Gambar 4.80
Kombinasi kayu dinding beton
Gambar 4.81
Suatu kombinasi dari bahan material yang menghasilkan dinding yang menarik
B. KOORDINASI UNSUR UNSUR DAN PENGHALANG KEBISINGAN
Antara Dinding dan Lingkungan
1. Kontras
Unsur kontras pada dinding penghalang suara kebisingan terhadap lingkungannya dapat dilihat dari garis, bentuk, tekstur, atau warna.
Di perkotaan yang banyak tempat pedestrian pejalan kaki, unsur kontras memegang peranan penting, terutama sekali pada tempat tempat yang mempunyai banyak kegiatan.
Kontras dari dinding penghalang pada sisi jalan, perlu menyesuaikan dengan suasana lingkungannya, karena kontras yang kuat akan mengacaukan konsentrasi pengendara.
Tanaman dapat meningkatkan atau mengurangi kontras pada dinding penghalang suara. kebisingan. Tanaman yang bentuk, warna, dan teksturnya mirip dengan tumbuhan asli setempat akan membantu mengurangi kontras dari suatu penghalang suara kebisingan. Sebaliknya, tanaman dengan bentuk dan warnanya yang unik atau berbeda dengan tanaman asli setempat, cenderung untuk meningkatkan kontras. Demikian juga, untuk mengurangi kontras, penanaman harus diatur dalam pengelompokan yang alami dan informal.
2. Kontras yang Tidak Diinginkan
Kontras dapat juga ditingkatkan atau dikurangi melalui warna dari dinding penghalang itu sendiri. Bila kita menginginkan kontras yang kuat, maka penggunaan warna warna terang atau grafik dinding dapat digunakan secara atraktif. Warna warm gelap atau warna cokelat cenderung untuk mengurangi kontras.
Perancang perlu mengamati lokasi dan lingkungan di sekitarnya guna menentukan dan memilih warna alami yang dominan, warna harmonis, atau warna yang serupa untuk penghalang suara kebisingan.
Gambar 4.82
Kontras antara wama di sebelahnya
Gambar 4.83
Dinding penghalang suara kebisingan, mengurangi kesan kontras dengan lingkungan sekitarnya
Gambar 4.84
Kontras yang berlebihan, warns yang lebih terang mendominasi lingkungan jalan
Gambar 4.85
Wama kontras di antara material dinding
3. Urutan
Biasanya, bila kita bepergian dengan mempergunakan kendaraan melalui jalan raya akan sangat melelahkan, menegangkan, dan membosankan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya perubahan gerak visual dan terus menerus. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan untuk menciptakan urutan visual yang menarik selama pergerakan di jalan. Visual pandangan yang statis, monoton akan menimbulkan kejenuhan bagi pengendara.
Dinding penghalang suara kebisingan dapat menciptakan suatu pengalaman visual yang menyenangkan bagi pengendara melalui suatu urutan peristiwa (sequence). Sebagai contoh, peralihan gradasi dari permukaan tanah datar, kemudian dilanjutkan dengan kemiringan gundukan tanah dan diakhiri dengan penampilan dinding penghalang, sebaiknya merupakan suatu urutan yang secara berangsur angsur meningkat. Gradasi ini akan menimbulkan efek visual yang menarik. Contoh lainnya adalah penanaman tanaman dengan mengatur gradasi ketinggiannya mulai dari rumput, tanaman semak, tanaman perdu, dan pohon besar. Massa tanaman dapat juga digunakan untuk menggambarkan suatu ruang.
Perencanaan urutan bisa juga merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan bagi pejalan kaki. Namun hal itu harus dirancang dengan skala gerak yang konsisten agar pejalan kaki dapat menikmati peristiwa yang ditampilkan. Ruang ruang privat berskala intim dapat diciptakan untuk pejalan kaki melalui pengintegrasian pola lantai pedestrian, dinding penghalang, material tanaman.
Pejalan kaki atau pengendara sebaiknya dihadapkan dengan rangkaian ruang yang berbedabeda (masing masing ruang terpisah, namun saling behubungan) untuk memperoleh pengalaman visual yang menarik Ban tidak membosankan selama di perjalanan.
Garnbar 4.86
Penanaman pada gundukan tanah, digunakan untuk membentuk ruang visual sepanjang jalan raya
5. Poros
Jalan adalah suatu poros visual yang lurus, kuat, Ban mengarahkanpandangan seperti garis lurus ke arah depan. Suatu dinding penghalang suara kebisingan dilihat dari panjangnya, secaea substansiil akan menguatkan poros sebagai suatu bingkai atau batasan visual.
Bila Binding penghalang hanya ditempatkan pada satu sisi dari poros jalan, maka akan terjadi ketidakseimbangan visual yang dapat mengganggu perasaan pengendara. Poros visual harus seimbang.
Keseimbangan visual dapat dicapai dengan menempatkan unsur atau elemen lansekap yang sama, serupa, sejenis di sisi kiri kanan jalan atau oleh unsur atau elemen yang berbeda, namun mempunyai nilai visual yang seimbang.
Suatu pengelompokan pohon dapat secara efektif memberikan keseimbangan visual di sekitar poros jika ditempatkan berlawanan. Hal tersebut merupakan bingkai pemandangan di jalan Ban membantu untuk mengarahkan mata pengendara tetap ke arah depan.
6. Dominan (Dominance)
Setiap unsur yang dominan secara visual akan selalu menarik perhatian. Dinding penghalang suara kebisingan tidak harus dominan di sepanjang jalan. Tanaman yang ditempatkan di depan dinding akan membantu mengurangi dominansi dinding, apalagi bila tanaman yang dipilih mengikuti jenis tanaman setempat.
Gambar 4.88
Dinding penghalang suara kebisingan menjadi dominan
Warna dapat memberikan dampak dominan. Warna terang dan mencolok dapat membuat objek menjadi dominan di antara objek lainnya. Sedangkan warna warna harmonis dan lunak, cenderung untuk membuat objek tidak terlalu dominan.
Dinding penghalang suara kebisingan dapat juga dirancang menjadi dominan. Dinding tinggi yang letaknya berdekatan dengan tepi jalan tampak mengesankan, namun ruang jalan terasa menjadi sempit dan terkurung. Dinding yang ditempatkan agak jauh jaraknya dari tepian jalan memberikan perasaan ruang yang melegakan serta mengurangi dominansi dinding terhadap lingkungannya.
Gambar 4.90
Penanaman diatur secara informal untuk mengurangi kesan dominasi dinding
C. ELEMEN PENUNJANG
1. Skala, Proporsi, dan Jarak
Skala dari suatu dinding penghalang kebisingan sangat berhubungan dengan skala dari jalan dan skala dari lingkungannya. Hubungan skala dinding penghalang berbeda pada masingmasing sisi jalan. Skala yang luas dari jalan raya, sebagian besar berupa panorama pemandangan dan ruang ruang yang terbuka. Objek yang terekam pada skala panorama yang luas adalah nyata, padat dengan bermacam macam garis, bentuk, wania, atau tekstur. Penghalang suara kebisingan, sebagai bagian dari skala visual jalan raya yang luas, perlu menampilkan kesan yang besar, kuat, padat, dan konsisten dengan skala lingkungannya.
Pedestrian pejalan kaki yang berada di samping dinding penghalang mempunyai skala hubungan yang berbeda. Pejalan kaki melihat dinding penghalang dengan perspektif yang berbeda dan bukan sebagai bagian dari suatu pemandangan indah, melainkan sebagai unsur utama yang dominan. Dengan kata lain, dinding penghalang tampak menjadi sangat besar, luar biasa, dan kokoh.
Untuk mengurangi dampak itu, maka dinding penghalang harus berskala intim atau skala manusia. Tekstur, khususnya, dipilih yang lembut, jelas, detail, dan bervariasi. Massa yang besar tidak bisa diapresiasikan, kecuali jika dipandang dari jarak jauh. Pejalan kaki cenderung untuk berkonsentrasi pada detail bukan pada suatu komposisi keseluruhan.
Gambar 4.92
Skala ketinggian dinding dapat dikurangi dengan menempatkan komposisi tanaman pads pedestrian pejalan kaki
Garnbar 4.93
Salah satu detail bagi pedestrian pejalan kaki
Tinggi dan panjang dinding penghalang kebisingan ditentukan oleh elemen akustik dan persyaratan lokasi. Bagaimanapun, proporsi dari bagian komponen dapat bervariasi guna mencapai keseimbangan visual.
"Golden Section", berdasarkan teori Pythagoras yang dikembangkan oleh Vitruvius, Alberti, Paladin, Leonardo Da Vinci, dan Michael Angelo, menyatakan bahwa perbandingan proporsional yang menyenangkan dan indah untuk dilihat mata adalah 3 : 5 atau 5 : 8. Teori ini bertujuan mencari dasar-dasar ukuran (garis, bidang, bentuk, dan ruang) dalam kaitan persepsi manusia terhadap keindahan yang dapat diterapkan dalam merancang fisik lingkungan.
Ruang atau massa yang proporsional berdasarkan perbandingan tersebut tampak harmonic dan seimbang. Perbandingan itu juga dapat diterapkan bagi dinding penghalang kebisingan dalam kaitan dengan jarak dan letak dinding terhadap tepi jalan, berbagai perbandingan tinggi dinding.
Dimensi dari unsur-unsur vertikal (contoh pilarempatpersegi), ketika dikombinasikan dengan garis-garis horizontal dinding sebaiknya menerapkan ukuran yang seimbang dan proporsional dengan elemen lain.
Garnbar 4.94
Hubungan sebanding antara pilar empat persegi vertical dan unsur horizontal dengan memperhatikan rasio 3 : 5 (golden section, memberi kesan menyenangkan)
2. Posisi Sudut Pandang
Posisi sudut pandang menentukan berapa besar suatu penghalang akan terlihat atau tampak Berta sejauh mana komponen dinding terlihat serasi dengan lingkungannya. Suatu penghalang mungkin mempunyai dampak visual yang negatif ketika posisi sudut pandang secara, relatif lebih rendah dibandingkan ketinggian dinding penghalang. Pada posisi itu, dinding menjadi dominan dan Bering menghalangi pandangan sekitarnya.
Tinggi mata kita ketika duduk di dalam mobil lebih kurang 120 cm di atas jalan. Sementara tinggi mata pejalan kaki kira-kira 165 cm di atas permukaan lantai. Dari perspektif gerak mata, seorang pengendara mempunyai kesempatan yang minimum untuk mengamati detail sebuah objek. Dinding penghalang pada jalan, dapat juga dipandang dari dua arah yang berlawanan dan tampak berbeda dari masing-masing arah.
Penduduk mungkin dapat lebih memandang suatu penghalang dalam posisi ketinggian yang tegak lurus. Gambar di bawah ini memperlihatkan pertimbangan yang harus diberikan pada suatu dinding penghalang terhadap posisi sudut pandang. Suatu dinding penghalang yang diusulkan harus diuji posisi letaknya jika kita menginginkan agar visual pandangan menjadi baik.
Garnbar 4.96
Posisi sudut prespektif dinding penghalang pandangan
3. Kondisi Cuaca dan Perubahan Musim
Kondisi cuaca dapat mempengaruhi pandangan visual suatu penghalang kebisingan.
Cuaca yang bersih memaksimalkan jarak penglihatan dan warna-warna kontras. Hujan dan kabut mengurangi jarak penglihatan suatu objek dan membawa dampak terhadap pandangan visual. Hujan dan kabut memperkecil bentuk-bentuk horizontal dan memaksimalkan bentuk¬bentuk vertikal di lingkungan. Pada kondisi cuaca seperti itu, suatu penghalang kebisingan mungkin mempunyai dampak visual tinggi, terutama sekali jika kita membandingkan warna putih atau kelabu.
Di musim kemarau, penampilan suatu penghalang kebisingan akan cenderung kotor. Pohon dan rerumputan mengering dan warna pemandangan menjadi kelabu karena banyaknya debu yang bertebaran.
Kondisi pada perubahan musim panas/kering ke musim hujan, mengakibatkan variasi warna pemandangan berubah. Rerumputan dan pepohonan mulai menghijau di sekitar dinding penghalang kebisingan. Hal tersebut berdampak pandangan visual semakin balk dan menarik.
4. Cahaya dan Bayang-Bayang
Kondisi penampilan suatu dinding penghalang kebisingan dapat berbeda pada jam dan hari akibat pergerakan sinar matahari. Pergerakan sinar matahari terbit dan terbenam, memberikan sinar cahaya langsung ke seluruh dinding penghalang kebisingan dari arch depan, samping, dan belakang setiap harinya. Oleh karena itu, dinding penghalang yang diorientasikan menerima cahaya, sebaiknya menempatkan tekstur yang paling kasar dan menonjol.
Warna yang terkena bayang-bayang cenderung untuk tampak lebih gelap. Jadi, warna¬warna normal sebaiknya digunakan pada dinding yang mendapatkan bayang-bayang tersebut.
Keuntungan adanya bayang-bayang dan warna gelap memberikan kesadaran visual dari suatu penghalang. Jika suatu dinding penghalang yang gelap ditempatkan di depan pohon yang secara relatif lebih tinggi serta berwarna gelap, maka dinding penghalang cenderung menjadi tidak kelihatan.
Cahaya dari arah samping menghasilkan efek bayang-bayang yang maksimal pada dinding penghalang kebisingan. Dinding penghalang yang menerima sebagian besar cahaya Siang dari arah samping membawa dampak visual yang menarik atau dengan kata lain bayang-bayang menghasilkan dampak tiga dimensi. Bayang-bayang pohon yang terjadi pada dinding penghalang dapat memberikan suatu yang menyenangkan, karena secara visual akan terus-menerus terjadi perubahan bentuk bayangan akibat pergerakan matahari.
Dinding penghalang yang tersinari oleh cahaya matahari menyebabkan intensitas warna menjadi lebih terang, datar, dan memberikan kesan dug dimensi. Oleh karena itu, untuk menghindari pantulan cahaya maka warna pada dinding tersebut sebaiknya diusahakan sedikit lebih gelap.
Daya tarik visual dapat diperkuat dengan menggunakan variasi warna pada titik peralihan.
Terjadinya bayang-bayang juga sangat tergantung pada kondisi musim. Pada waktu musim penghujan, posisi cahaya matahari terhalang oleh awan dan cuaca menjadi mendung, sehingga bayang-bayang pada dinding penghalang hampir tidak ada. Sebaliknya di musim pangs, posisi cahaya matahari bersinar penuh, dan cuaca cenderung terik sehingga menghasilkan bayang¬bayang penuh.
Perubahan kondisi cahaya yang alami ini harus dipertimbangkan oleh perancang ketika bayang-bayang menjadi bagian dari penampilan dinding penghalang kebisingan.
Garnbar 4.97
Dampak dari perubahan pergerakan maahari terhadap dinding penghalang kebisingan
Garnbar 4.98
Suatu perubahan warna atau tekstur pada titik peralihan sebuah pilar, mempertegas kesan visual
Garnbar 4.99
Bayang-bayang gelap dan terang yang ditampilkan oleh sebuah obyek bangunan
5. Gerakan
Pengendara, baik motor maupun mobil adalah seorang pengamat yang bergerak. Namun pergerakan yang dimaksud bukanlah berkaitan dengan kecepatan kendaraan, tetapi bagaimana sebuah objek dapat ditangkap oleh visual pandangan pada kecepatan tertentu.
Pada kecepatan 96 km per jam, pengamatan visual bergerak pada 27 meter per detik. Artinya, dalam kecepatan tersebut, objek sepanjang 27 m akan terlihat selintas selama 1 detik saja. Bila panjang objek kurang dari 27 m (contoh, 18 meter), rnaka objek akan tampak buram. Objek di depan mata bergerak dengan cepat dan cenderung untuk menghilang lenyap. Objek yang terletak jauh, dapat dilihat oleh pengendara dengan santai. Detail Binding penghalang dengan tekstur dan garis-garis yang halus, tidak dapat dipandang oleh pengendara motor.
Penglihatan lingkungan keseluruhan dari pengendara berhubungan dengan kecepatan. Ketika kecepatan ditingkatkan, maka tanpa disadari mata kita akan berkonsentrasi penuh ke arah depan jalan. Hal ini menyebabkan mata terbatas memandang ke arah sekelilingnya.
Objek yang berada di luar batas penglihatan, menjadi tidak jelas atau samar-samar, terutama sekali jika objek tersebut mempunyai kontras warna yang rendah di lingkungan jalan.
Objek yang memiliki kontras tinggi pada batas penglihatan cenderung untuk menarik perhatian mata dan membagi perhatian kita dari konsentrasi berkendaraan.
Dinding penghalang adalah objek di sepanjang jalan dan seharusnya tidak mengacaukan perhatian pengendara. Untuk itu, penggunaan warna kontras yang kuat secara terus-menerus dalam sate rangkaian Binding harus dihindarkan.
Cahaya menyilaukan yang disebabkan oleh warna-warna kontras, penanaman pohon yang berulang atau penggunaan material lainnya, dapat mengakibatkan gangguan pandangan bagi pengendara.
Garnbar 4. 100
Hubungaqn antar titik penglihatan dan jarak penglihatan pada kecepatan 64 km, 80 km dan 96 km per jam
6. Hubungan Antara Kecepatan dan Penglihatan Keseluruhan
Pejalan kaki akan bergerak pelan-pelan atau berhenti. Rata-rata kecepatan saat berjalan adalah 4 kilometer per jam.
Pada kecepatan ini, penglihatan ke sekeliling mendekati sudut 180 derajat, dan pejalan kaki mempunyai kesempatan untuk memperhatikan dan berkonsentrasi pada objek yang menarik perhatian tanpa berpengaruh pada pergerakan ke depan. Pada hakikatnya, seseorang sering berhenti berjalan untuk memperhatikan, mengapresiasikan, dan mengetahui suatu objek secara lebih jelas.
Sebagai unsur yang static, Binding penghalang kebisingan memberikan dampak visual dalam wujud tekstur yang terperinci dan pengaturan yang menarik Bari kombinasi tanaman.
Oleh karena itu, perancang harus mempertimbangkan aspek visual bagi pengendara, pejalan kaki dalam setiap proses perancangannya.
Garnbar 4.101a
Hubungaqn kecepatan gerakan dengan visual pandangan (1)
Garnbar 4. 101b
Hubungaqn kecepatan gerakan dengan visual pandangan (2)
Garnbar 4.101c
Hubungaqn kecepatan gerakan dengan visual pandangan (3)